#2





 




Pedang
Nafsu menantang kekurangan.
Hawa pantang kerendahan
Antara iya atau tidak
Bergelut diarena kuasa

Bertanya kepada si tuli
Menjawab dengan lantang si bisu
Tentang “sebuah nama” kata si bisu, kemudian.

Ketiganya jalan tanpa sanjungan
Mencari temuan untuk sebuah suara
Tapi mereka berpisah
Baik nama maupun jabatan
Rasa duka suka telah mati
Yang tercerna masih adakah “surga”
Tetapi. Terdengar juga oleh si tuli
Dan. Si bisu-pun menjawab
“seburuk-buruknya kami ujungnya masih mengenal keburukanmu!”





Komentar